Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Alumni Teman Yovie Nuno dan Dikta Fever

Membuka laptop dan membaca tulisan lama rasanya sedikit menggelikan. Aku seperti membaca tulisan orang lain. Ada satu tulisan yang membuatku geli pada diriku sendiri. Dan berkali-kali menggelengkan kepala. Aku pernah selebay itu. Hehe. Dulu aku adalah fans berat Pradikta Wicaksono. Sebut saja @dikta Aku pernah ikut lomba menulis surat untuk kak Dikta yang diadakan TYN (teman yovie nuno) di tahun 2015. Nih aku kasih tahu penggalan suratnya yaa *** Dalam hal tertentu, aku memang sedikit berlebihan. Begitulah teman-temanku memandangku ketika melihat sosok seorang Pradikta Wicaksono. Setelah melihat Kak @dikta , tipe lelaki impian jadi berubah seperti dia. Suara kakak sudah menemani sebagian perasaan yang ada didalam hatiku. Harapanku di usia kak Dikta yang ke-30 ini, kak Dikta selalu diberikan kesehatan oleh Allah, rejeki lancar dan berkah, semoga tambah baik lagi kedepannya. *** Hai kak @dikta Aku minta maaf kalau aku tidak se-excited dulu ketika mendengar namamu disebut Aku minta maaf a...

Children see and Childreen do

Kebucinanku sama anak-anak udah sampai pada tahap yang hampir tiap detik bilang "Fizhan sayang, anak sholihnya ibu, ibu sayang sama Fizhan". Sering juga bilang "Mas Fariz, pinter, anak Sholih, anaknya ibu, ibu sayang mas Fariz". Eh suatu hari Fariz tantrum dan marah tiba-tiba karena ngerebut hpku, aku ngomong agak keras "Ibu balesin wa dulu, Fariz. Nanti boleh pegang hpnya lagi". Padahal saat itu aku lagi balesin beberapa wa terkait kerjaan. Fariz ini autis ya, ambil hp juga cuma dipegang aja, kadang ambil penggaris atau remot AC jg dipegang sambil dicium-cium. Nah sama kayak hpku yang jadi salah satu barang menarik buat dia. Selain itu, Fariz akan langsung marah, tiba-tiba nangis, kalau denger suara keras. Aku dan suami sudah coba mengontrol suara ya kalau dirumah. Kalau ternyata bocor suaranya, mood kita dalam kondisi yang enggak baik yaa diterima saja akibatnya hehe. Yaa gapapa sih, aku juga mengijinkan Fariz untuk marah kok, selama enggak ngerusak bara...

Sayang karena Allah

Pernah juga Fizhan tanya "ibu kenapa sayang sama Fizhan?" Ngapain dia nanya yaa, kan aku mencintainya tanpa syarat. Hehe Aku cuma meringis sambil mikir jawaban. Belum sempat jawab, lalu dia bilang "karena Allah ya Bu?" Entah lah dapat jawaban itu darimana. Mungkin dari sekolah, obrolan dengan ayahnya atau eyangnya. Lalu otomatis mikir. Iya juga yaa. Yang menitipkan rasa sayang dalam hatiku ini kan Allah. Selama ini pikiranku cuma bilang "kasih ibu kepada Beta tak terhingga sepanjang masa". Padahal ada ibu kalau marah, anaknya dipukul. Anaknya manjat-manjat dimarahin. Kasih sayang ibu itu terbatas. Lagi sayang banget kalau anaknya lucu, kalau anaknya ngereog ya berubah jadi reog juga hehe. Langsung deh aku bilang "iya, makanya ibu ajarin Fizhan ngaji sama sholat, itu ibu mau bilang terimakasih ke Allah, soalnya Allah udah bikin ibu sayang sama Fizhan, dan nitipin Fizhan ke Ibu. Besok kalau belajar ngaji dan sholat sama Miss, yang sungguh-sungguh ya...

Skincare-an? Emang Penting?

"Pelan-pelan dik, harus mulai dirawat". Ucap guru yang biasa bimbing aku mengaji ketika aku dengan bangganya bilang kalau udah enggak pernah skin care an setelah punya anak, gendut enggak masalah yang penting sehat. Padahal enggak ada gendut yang sehat kayaknya hehe. "Kalau dirawat, kita enak, yang memandang dirumah juga enak. Sekarang dibalik aja, kalau dirumah dandan yang cantik, kalau diluar ga usah dandan gapapa." "Bayangin aja, suami diluar ketemu yang cantik, wangi, mas dirumah yang dilihat kumel." "Tapi kan butuh budget mbak" "Iya, kan pelan-pelan. Ada yang lebih berhak untuk melihat kita cantik dan wangi daripada yang diluar. Kalau anak, kita capek ngurus, masih bisa minta tolong orang lain. Kalau suami, hanya istri yang benar-benar bisa melayani." *** "Mas aku mau coba skinkeran lagi boleh?" "Boleh. Bertahap yaa" Kaget sih dia bilang begitu. Kupikir dia akan bilang "gausaaaah" hehe. Tapi tahu aja d...

Untuk Kamu, Aku yang Dulu

Untuk aku yang lalu, Aku minta maaf jika kau tidak mengenalku yang hari ini. Nyatanya kehidupan telah mengubahku menjadi seperti ini. Semoga perubahan ini adalah hal yang baik dan makin mendekatkan kita kepadaNya Hai, aku ingin menyampaikan bahwa aku sekarang tidak terlalu suka pedas. Kadang level 2 menjadi sangat pedas, dan level 1 menjadi kurang pedas. Kamu masih suka pedas kan? Aku sudah berani untuk makan di tempat umum sendirian, tidak sepertimu yang harus ada teman dulu baru mau makan diluar. Aku sekarang orangnya cuek, kalau belanja cuma sesuai list, ga muter-muter dulu menikmati pemandangan hehe. Karena yang dirumah gabisa ditinggal lama dan aku juga enggak mau ninggalin lama-lama. Aku mungkin terlihat seperti orang lain dimatamu, tapi aku adalah kamu yang sekarang. Jadi, gapapa ya berubah? Ada yang lebih penting daripada jadi diri sendiri, tapi jadi yang Allah suka. Berapa banyak orang yang merokok, melakukan dosa lantas dengan bangganya bilang "ya inilah aku kalau gasuka...

Rica-Rica ISI Solo

Sewaktu kuliah, ada satu warung yang sering kukunjungi. Aku dan teman-temanku biasa menyebutnya Rica ISI. Yaa, warung ini menyediakan menu spesial rica-rica ayam super pedas, beberapa macam masakan sayur, dan beraneka gorengan. Dulu ketika aku masih berstatus sebagai mahasiswa, sekitar tahun 2013, dengan membawa uang 10 ribu rupiah bisa dapat sepiring nasi rica ayam plus sayur, segelas es teh manis, 2 biji gorengan. Porsinya jangan ditanyaaa, kamu bakalan kenyang sampai malam kalau makan siang pakai ini. Hehe. Kemarin aku kembali mengunjungi warung ini. Kulihat pengunjungnya semakin beragam. Bukan hanya mahasiswa sepertiku dulu, tetapi kulihat rombongan tiga ibu beserta anak-anaknya yang berumur antara 4-6 tahun, yang akhirnya kuasumsikan bahwa usia ibu-ibu tak jauh dari usiaku saat ini. Selesai makan, aku beranjak dan menuju ke tempat dimana aku memesan makanan, tidak ada meja kasir. Aku menyebutkan makanan dan minuman yang kupesan tadi. "Nasi rica sayur, jeruk anget, dan tahu ba...

Kisah Ani dan Budi (1)

Sepulang sekolah, Budi menemukan Kakeknya yang berdiri menghadap cermin dikamarnya sambil menyisir rambutnya yang hampir seluruhnya berwarna putih. "Eyang mau pergi kemana?" Tanya Budi melihat sang Kakek yang mengenakan kemeja birunya. Kakek tersenyum menatap cucunya. "Apakah kamu pernah melakukan petualangan yang menakjubkan?" "Tentu pernah, kemarin aku baru saja pergi bersama Ayah dan Ibu bermain berbagai macam mainan." Sang kakek menggeleng, "Ah itu memang menyenangkan. Apa kau mau menemani kakek untuk berpetualang bersama?" "Tentu, aku mau," jawab Budi "Bagaimana kalau kau ajak Ani sekalian, rasanya berdua kurang menyenangkan." Budi memanggil adiknya untuk mengajaknya berpetualang bersama Kakek. "Kalau begitu, kalian bukalah lemari Kakek, dan temukan kejutan di dalamnya". "Siaaap kek," keduanya menunjukkan sikap hormat. Sambil berdebar-debar, Budi lalu membuka pintu rahasia. Budi dan Ani menemukan sebua...

Rela

Mereka bilang syukurilah saja Padahal rela tak semudah itu -feby putri- Menurut Kubler-Ross, ada 5 tahap yang dialami seseorang waktu menerima kabar buruk, yaitu 1. Penyangkalan (Denial) Sewaktu Fariz disuruh terapi okupasi, sempat kesel sama dokternya. "Ah paling terapi wicara sebulan bisa ngomong". Eh terapi okupasi 3.5 tahun belum bisa juga 😅😅 2. Marah Bahkan Fariz pernah jd sasaran marahku berulang kali, berulang kali bilang "kamu kenapa gabisa normal?". Pernah juga bilang "ibu capek, kamu cuma bisa nangis sama marah aja" Tolong jangan ditiru yaa. Sampai sekarang saya menyesal banget pernah ngomong gitu ke anak. 3. Menawar (Bargaining) Yaa gimana yaa pasti ada perasaan, "Fariz, ayo ngomong aja, yang penting ngomong," Hihi. Dasar aku 4. Depression (Depresi) Yaa ini jelas dong. Tiap malem nangis sholat tapi nyalahin Allah. Bilangnya "ya Allah aku dosa apa?". Lah masih nanya lagiii, wudhu sholat aja belum bener wkwk 5. Penerimaan (Ac...

Capek

Siapa sih yang ga capek ngurusin hidup ? Masalah yang sama dihadapi berkali-kali. Udah kelar dapat solusi, muncul lagi. Pas pakai solusi yang sama ternyataa gabisa selesai. Atau pas udah selesai, bau bau gelombang masalah baru muncul lagiii. Bukan cuma urusan anak, urusan sama suami/istri atau orangtua/mertua bahkan orang lain macam tukang parkir atau tukang sayur langganan sekalipun. Kadang ada saja yang bikin kita kesal. Jangan diusir capeknya yaa Lelah badan, lelah jiwa, lelah hati. Jangan diusir yaa Kalau capek, ya istirahat. Bawa tidur dulu, bawa rebahan. Capek itu wujud kalau manusia itu gabisa apa-apa. Kamu juga butuh dimanja kok. Manja yang bikin kita cari perhatian Tuhan. Cari perhatian Allah. Jadi, jangan pernah berpikir kamu sendirian yaaa. Semua pasti pernah ada di titik lelah. Atau sangat lelah Capek, gabisa istirahat? Dicoba yuk, tarik nafas sambil dzikir, kamu cuma perlu manja ke Tuhan saja. Bukannya orang capek biasanya lebih banyak berdoa ? Karena kalau manja ke manusi...

Jembak (?)

"Nanti pecelnya pakai jembak yang banyak ya," kata Ibu mertua ketika beliau menyuruhku untuk membeli pecel bakmi di gang dekat rumah. "Jembak?" Aku mengulang perkataan beliau. Aku takut salah dengar lantas menjadi salah sebut ketika membeli nanti "Iya, jembak. Kamu enggak tahu to? Wes sana, nanti bu lestari lak yo tahu." Ucap Ibu sambil meneruskan pekerjaan di dapurnya. Hari itu genap seminggu aku menjadi istri orang. Baru sekitar empat hari aku tinggal dirumah suami bersama ibu mertua. Hari ini Ibu menyuruhku untuk membeli pecel untuk sarapan pagi. Dalam perjalanan menuju warung pecel, aku masih penasaran bagaimana wujud "jembak" itu. Sampai diwarung, aku pelan-pelan berkata kepada bu Lestari, penjual pecel. "Bu, tumbas pecel, jembak e sing kathah," aku mengucapkan sambil setengah berbisik. Takut saja kalau ternyata pronounciation-ku salah. "Ooo jembaaaak," bu Lestari malah bersuara dengan lantang. Tidak ada yang heran dengan...

Bumi

"Pakai tas plastik nggak kak?" Aku mendengar suara itu beberapa kali. Lantas aku tersenyum bahagia ketika beberapa orang menggeleng, memilih membawa langsung belanjaan mereka dengan tangan atau memasukkannya kedalam kantong belanja yang mereka bawa. Namun, aku kembali menghela nafas sedih ketika ada yang mengangguk sebagai tanda bahwa ia ingin menggunakan tas plastik. Diantara banyak hal yang membuatku sedih, ada juga hal yang membuatku senang terhadap kelakuan manusia. Diantara banyak hal yang manusia lakukan untuk merusakku, sengaja ataupun tidak sengaja, ada juga diantara mereka yang kembali rela bersusah payah untuk menjagaku. Aku tahu, mereka yang membawa kantong belanja sebagai tambahan list barang bawaan ketika mereka bepergian. Aku juga tahu, tidak sedikit perempuan yang pada akhirnya memilih menstrual cup sebagai pengganti pembalut mereka. Terlalu kagum pada mereka yang sebelumnya takut menggunakan menstrual cup, tapi tetap berniat untuk mencoba hanya untuk diriku. T...

Soto Kering

Ha? Soto Kering? Kali ini aku kembali takjub ketika mendengar pesanan ibu mertua di warung soto. "Bu, kulo soto kering nggih, mboten ngagem seledri," setelah memesan soto untuk Ibu, beliau menyuruhku untuk memesan sesuai keinginanku sendiri. "Kamu pesan sendiri, mau soto kering atau soto kuah, gasuka pakai apa, bilang." Aku hanya mengangguk-angguk. "Coba kering aja!" Usul suami, mungkin melihat wajahku yang kebingungan. Akhirnya kuputuskan untuk mencoba makanan unik dari klaten ini. Soto kering

Filosofi Koma

Jeda dalam sebuah kalimat biasanya dilambangkan dengan tanda koma. Tak hanya itu, tanda koma memiliki berbagai fungsi pada setiap tulisan. Penggunaan tanda koma yang tidak benar, menyebabkan makna ganda, kesalahan makna, atau malah tidak bermakna sama sekali. Berbagai filosofi muncul setelah membaca #30hbc24koma hari ini. Bagi diriku sendiri, tanda koma secara halus memperingatkan kita, untuk istirahat sebentar, melambatkan kecepatan, lantas kembali melanjutkan sapuan netra untuk membaca rentetan kata setelahnya. Terkadang buru-buru malah berakhir buruk dan tidak menyenangkan. Jadi, pelan-pelan saja. Untuk ibadah saja, Tuhan tidak menyuruh kita sholat setiap menit atau puasa setiap hari sepanjang tahun. Aku yakin, selalu ada tanda koma di setiap tulisan panjang yang kau baca. Karena kau butuh jeda

Kemajuan(?)

Aku yang tak memiliki rencana. Terkesan tidak ada kemajuan, Nyatanya membuat rincian menu masakan tiap minggu, Mengantar anak sekolah, dan terapi bolak-balik setiap hari, Kadang di sela waktu memenuhi tugas mengajar, Aah ternyata aku sudah membuat kemajuan. Membuat suami berangkat kerja tanpa bingung memikirkan makan siang karena bekal yang kubawakan. Membuat anak perlahan belajar dan segala kemajuan di luar dugaan. Juga memudahkan mahasiswa belajar mandiri dengan modul yang kubuat. Yaa. Dan aku akan selalu berusaha membuat kemajuan, setidaknya untuk diriku sendiri. @30haribercerita #30hbc24 #30hbc2428

Beban Suami

Hampir setiap hari merasa tidak berguna. Merasa jadi beban hidup suami. Akhirnya suami bilang "investasi leher ke atas aja, ikut pelatihan-pelatihan". Beberapa kali nyodorin pelatihan (yang berbayar, kalau gratis ya diijinin aja) ke suami, yang diterima cuma Klinik Canva-nya mas syammasfitria, yang sekarang jadi Super Canvaser. Beberapa bulan kemudian, akhirnya anakku yang pertama mendapat diagnosis autis dari dokter, setelah sebelumnya diagnosis berganti-ganti. Sempat berhenti lagi berbulan-bulan untuk menyembuhkan diri. Akhirnya belajar lagi di @udemy tentang anak autis, banyak pelatihan gratis disini. Daan sekarang balik lagi belajar canva. Bismillah belajar lagi, mengejar ketertinggalan dengan jalan saja, kalo lari nanti capek hehe.

Free Palestine

Sejak timeline ku dipenuhi tentang palestina, rasanya masalah hidup berasa gak ada apa apanya Di palestina kayaknya ga mikir apapun. Mereka hanya mikir syahid syahid syahid. Bom bisa datang kapanpun, dimanapun. Ga sempat buat mikirin dunia. Aku yang dulu suka nge-like postingan mental health dsb, rasanya kok imannya lemah banget yaa. Kayak misal, karena salah asuh ortu yang kurangnya ilmu aja, nyalahin ortu sampai segitunya. Sampai bilang ortu kita yang toxic, dan lain sebagainya. Coba lihat aja anak-anak palestina, mereka ditinggal orangtua, ada yang sejak lahir, ada yang sejak bayi, atau masih usia anak-anak. Tapi, tetap tumbuh jadi anak hebat. Gak takut sama mati, tapi juga ga kepikiran buat bunuh diri. Mereka hanya lakukan apapun yang Allah ridho. Dulu waktu smp sma sebel banget kalau disuruh aksi palestina, panas2an dijalan raya, pikirnya cuma menghabiskan waktu yang ga penting. Mikirnya kalau palestina merdeka, yaa dunia bakalan kiamat. Sangat bersyukur Allah tidak mencabut nyawa...

Produk Moorlife Emang Bagus?

Gambar
Kalau kamu lihat wadah-wadah kece warna-warni, mikirnya langsung ke brand apa? Tos dulu kalau samaan! Yaa, pastilah dari brand T itu, kan? Si paling legendaris di dapur emak kita. Secara kualitas emang gak kaleng-kaleng ya, guys. Tebal, tutupnya rapet, awetnya bisa sampai jadi warisan. Pokoknya, sang juara deh buat urusan perwadahan. Tapi, kamu tahu gak? Ada berita yang lumayan bikin kaget, nih... Ternyata, si brand T ini pabriknya di Indonesia udah tutup. Udah gak produksi lagi. 😭 Iya, beneran! Jadi, kalau Tupperware kesayanganmu itu hilang, nyari gantinya yang persis sama bakal susah banget. Jangan sampai hilang, pokoknya! Nah, ngomongin soal ini, aku jadi inget sesuatu. Ada nih, sebuah brand yang kualitasnya sama si T, namanya Moorlife . Dulu, sekitar tahun 2016, aku pernah iseng join jadi member dua-duanya, brand T sama Moorlife. Niatnya emang PALUGADA ( apa lu mau, gua ada ), nyari peruntungan, hahaha. Dan beneran, produk mereka sama-sama bagus, kualitasnya berani diadu. Karena...

Menerima (Lagi)

Aku pernah menangis setiap malam, dan menyalahkan Allah. Hingga di satu titik, nyatanya aku memang tidak butuh bantuan siapapun, kecuali Allah. Bahkan sekarang jika ingin ke dokter atau ke klinik yang baru, aku selalu istikharah dulu, biar uang yang ku keluarkan, tenaga yang kuhabiskan, dan waktu yang kukorbankan untuk terapi Fariz benar-benar tidak akan membuatku merasa menderita. Kupikir aku sudah menerima. Aku seperti tak berharap apapun untuk Fariz. Kemajuan demi kemajuan kuanggap sebagai wujud apresiasi Allah padaku. Hehe. Boleh kan kalau sombong. Tapi, hari ini. Kupikir aku sudah menerima, Tapi kulihat seorang teman yang mendaftarkan anaknya sekolah masuk SD, goyah lagi hatiku. Kupikir aku sudah berhenti membandingkan, ternyata masih tebersit di dalam hati "aku pernah membayangkannya, mendaftarkan Fariz ke sekolah dasar". Ternyata penerimaan bukan hanya sekali-kali. Menurutku, dia seperti iman, yang perlu diisi berkali-kali, butuh kekonsistenan. Bismillah. Mulai belajar...

Queen of Tears

Salah satu dari banyak adegan queenoftears yang aku suka, ketika haein tanya ke #hyunwoo, "Apa rahasiamu agar bisa menghafal dengan baik?" Hyun-woonya jawab, "Aku berkali-kali menggumamkan bagian-bagian penting lalu aku bisa ingat suaraku waktu ujian. Alam bawah sadarku ingat itu". Habis itu Hae-in menggumamkan nama #BaekHyunWoo terus waktu masuk ruang operasi, waktu dibius, sampai akhirnya tidur. Pas bangun, kata yang pertama kali dari sadarnya Hae-in adalah Baek Hyun Woo. Bayangin deh kalau dalam setiap detik kita hidup di dunia, yang diingat cuma Allah. Kemana-mana dzikir, kemana-mana yang disebut Allah. Kayaknya mudah bagi kita buat mengucapkan "Laa ilaha illallah" sewaktu sakaratul maut. Bukan kata-kata kayak "anj1r" atau "anj4y" atau "as3m" 😭😭😭😭 Semoga kita semua meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Aamiiin Makasih queenoftears buat inspirasinya 😂😂 Btw, sejak aku scroll feednya mas fuadhnaim di IG, jadi sering ...

Doa Kedua Orang Tua

Di playgroupnya, Fizhan diajari doa untuk kedua orang tua. Awalnya seneng banget dong yaa, Wah anakku udah bisa doa untuk kedua orangtua. Tapiii karena saking seringnya Fizhan melafalkan artinya, ada rasa deg-degan gimana gitu yaa. Inget dong artinya gimana, dan ini yang sering dilafalkan sama Fizhan. Ya Allah ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku waktu kecil. Lafal "sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku waktu kecil", yang membuatku inget beberapa kejadian Aku marah ketika fizhan tantrum Aku marah ketika fizhan numpahin susu Aku marah ketika fizhan malem ga tidur-tidur padahal aku dah ngantuk banget Aku yang ngasih fizhan hp biar bisa ngerjain ini itu daripada nemenin fizhan main Sesayang apa coba, aku sama anakku sampai minta di sayang sama Allah. Aku marah ketika fizhan tantrum Apakah Allah marah ketika aku melakukan dosa? Aku marah ketika fizhan malem ga tidur-tidur padahal aku dah ngantuk banget Apakah Allah j...

Kurang Dzikir

Allahumma 'aafinii fii badanii, Allahumma 'aafinii fii sam'ii, Allahumma 'aafinii fii basharii. Ya Allah, berilah kesehatan untukku pada badanku. Ya Allah, berilah kesehatan untukku pada pendengaranku. Ya Allah, berilah kesehatan untukku pada penglihatanku. Dzikir ini selalu dibaca setiap hari waktu SMP-SMA, kecuali sabtu-minggu. Yhaa maap dulu kan dzikir karena dipaksa huhu. Pantes aja, dulu kemana-mana motoran aman, sehat, sentosa. Sekarang naik motor nganter Fariz terapi, lelahnya seharian. Dulu minum es banyak-banyak masih baik-baik saja, paling batuk pilek dua hari minum obat sembuh. Sekarang, minum segelas aja pakai acara demam, batuk pilek seminggu, masih dipijet, kadang pakai bekam juga, ga ilang-ilang. Dulu, begadang lihat drama paginya masih bisa dipaksa melek. Sekarang nonton drama sehari cuma berani setengah jam, alias setengah episode, biar masih fit nganter anak kemana-mana dan masakin mereka. Dulu jalan-jalan muterin mall, mampir toko demi toko, masih san...

Sebuah Harapan Suci: Mengenal-Nya di Hari Akhir

Gambar
Ada kalanya, sepotong nasihat atau untaian kata mampu menyentuh relung hati terdalam, menggetarkan jiwa, bahkan tanpa sadar meneteskan air mata. Begitulah yang saya rasakan ketika mendengarkan perkataan Ustadz Oemar Mita tentang hisab di akhirat bagi golongan hamba-Nya yang memiliki keterbatasan akal. Beliau menyampaikan sebuah harapan yang begitu menenangkan: "Hisabnya itu tidak dihisab atas salat, tidak dihisab atas aurat, tidak dihisab atas puasa. Mereka cuma ditanya pertanyaan sederhana, ‘Kamu mengenal saya tidak?’ kata Allah. ‘Kami kenal Engkau, Ya Allah,’ dimasukkan oleh Allah ke surga.” Mendengar kalimat itu, entah mengapa, air mata ini tiba-tiba menetes. Ada rasa haru yang tak terkira, sebuah lega yang membanjiri sanubari. Namun, seiring dengan keharuan itu, muncul pula sebuah kegelisahan, sebuah ketakutan yang merayap di hati: "Besok Fariz, anak saya, bakalan jawab apa ya kalau ditanya Allah begitu?" Mengapa Air Mata Itu Menetes? Pemahaman kita tentang hisab ser...

Mengapa Psikolog dan Terapis menyarankan Anak Autis untuk Diet?

Gambar
Adanya jawaban yang berbeda dari profesional antara dokter dan terapis adalah salah satu tantangan terbesar bagi orang tua anak dengan autisme. Jawaban "iya, harus diet" dari psikolog dan terapis yang menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tidak berarti jawaban dokter sebelumnya salah. Ini menunjukkan bahwa mereka melihat anak dari sudut pandang dan prioritas yang berbeda . Mari kita bedah mengapa psikolog dan terapis seringkali memiliki pandangan seperti ini: 1. Fokus Utama pada Perilaku dan Kemampuan Belajar Fokus utama seorang psikolog atau terapis adalah perilaku, fungsi sensorik, dan kemampuan anak untuk fokus dan belajar dalam sesi terapi . Mereka mengamati secara langsung bagaimana kondisi anak dari hari ke hari memengaruhi kemampuannya untuk menerima pelajaran. Dari sudut pandang mereka: Jika seorang anak tampak lebih hiperaktif, sulit fokus, atau rewel setelah mengonsumsi makanan tertentu, mereka akan melihat makanan itu sebagai penghalang kemajuan terapi . Tujuan ...

Kenapa sebagian besar dokter Anak tidak menyarankan untuk diet bagi anak autis?

Penting untuk dipahami bahwa sikap dokter ini bukan karena tidak peduli, tetapi justru didasari oleh prinsip kehati-hatian medis, bukti ilmiah, dan pertimbangan kesejahteraan anak secara menyeluruh. Berikut adalah alasan-alasan utamanya: 1. Bukti Ilmiah yang Lemah dan Tidak Konsisten Ini adalah alasan paling utama. Dalam dunia kedokteran, sebuah terapi atau intervensi baru akan direkomendasikan secara luas jika sudah terbukti efektif melalui penelitian berskala besar, acak, dan terkontrol (di mana ada kelompok yang diet dan ada kelompok plasebo/kontrol). Studi yang Ada: Banyak penelitian tentang diet GFCF pada anak autis berskala kecil, tidak memiliki kelompok kontrol yang memadai, dan seringkali hasilnya hanya berdasarkan laporan subjektif dari orang tua. Hasil yang Bertentangan: Beberapa studi menunjukkan sedikit perbaikan pada sebagian kecil anak, namun lebih banyak lagi penelitian berkualitas tinggi yang tidak menemukan perbedaan signifikan antara anak yang diet GFCF dengan yang ...

Menjawab Dilema Diet Anak Autis: Fleksibilitas dan Realita

Gambar
  Pertanyaan apakah seorang anak dengan autisme menjalani diet seringkali sulit untuk dijawab secara lugas. Jika dijawab 'ya', seringkali timbul penghakiman saat ia terlihat mengonsumsi makanan yang dianggap "terlarang". Namun, jika dijawab 'tidak', muncul pula pertanyaan mengapa tidak menerapkan diet khusus yang umum direkomendasikan. Pada dasarnya, pendekatan nutrisi yang diterapkan bukanlah sebuah aturan 'ya' atau 'tidak' yang kaku, melainkan sebuah strategi yang disesuaikan dengan kondisi. Inti dari pola makan yang diterapkan di rumah adalah pembatasan secara sadar terhadap bahan-bahan tertentu. Konsumsi susu sapi, terigu (gluten), dan cokelat memang sangat diminimalkan dengan cara tidak menyediakannya di rumah. Sebagai alternatif, pilihan jatuh pada bahan-bahan seperti tepung non-terigu dan pemanis alami seperti gula aren atau madu, dengan fokus utama pada pemberian real food atau makanan utuh. Meskipun demikian, pendekatan ini menjadi ja...

Memahami Diet Rotasi Eliminasi: Langkah Awal Praktis untuk Nutrisi Anak Autis

Gambar
  Menentukan pendekatan nutrisi yang tepat untuk anak dengan spektrum autisme seringkali menjadi sebuah perjalanan yang kompleks dan penuh tantangan bagi orang tua. Banyak teori dan metode diet yang beredar, masing-masing dengan klaim dan anjurannya sendiri. Di tengah banyaknya informasi, penting untuk menemukan titik awal yang praktis dan dapat diakses. Salah satu metode yang sering direkomendasikan sebagai langkah pertama adalah diet rotasi eliminasi, sebuah pendekatan yang memungkinkan orang tua untuk menjadi detektif bagi kebutuhan unik anak mereka. Salah satu kendala utama yang sering dihadapi orang tua adalah biaya. Tes medis komprehensif untuk mendeteksi alergi tersembunyi (IgG/IgA) atau kandungan logam berat dalam tubuh bisa sangat mahal, membuatnya tidak terjangkau bagi banyak keluarga. Sebagai alternatif yang lebih ekonomis dan memberdayakan, diet rotasi eliminasi hadir sebagai solusi. Metode ini tidak memerlukan tes laboratorium yang mahal, melainkan mengandalkan observa...

Autis dalam Pandangan Islam

Dalam Islam, tidak ada istilah tunggal yang secara spesifik merujuk pada "autisme" seperti yang kita pahami dalam terminologi medis modern. Namun, konsep yang paling mendekati atau relevan untuk kondisi yang melibatkan keterbatasan dalam pemahaman dan fungsi kognitif adalah al-ma'tuh . Penjelasan Al-Ma'tuh Al-ma'tuh (المعتوه) secara harfiah berarti orang yang mengalami gangguan akal atau kecerdasan, tetapi tidak sampai pada tingkat gila (junun) . Kondisi ini digambarkan sebagai seseorang yang kemampuan pemahamannya sedikit, proses pembicaraannya kacau, dan sulit menilai realitas (tadbir) karena gangguan akalnya, baik sejak lahir maupun karena penyakit. Para ulama fikih banyak membahas kategori al-ma'tuh dalam konteks kewajiban syariat (taklif). Konsensus (ijma') di antara ulama adalah bahwa orang yang dikategorikan al-ma'tuh tidak dikenai kewajiban ibadah badaniyah seperti salat dan puasa, serta tidak dikenakan hukuman hudud (hukuman yang telah ditet...

Rahasia Video Faceless Gratis di Canva

  Sering banget lihat konten video-video estetik tanpa wajah (faceless video) berseliweran di media sosial, bahkan ada yang jual dengan hak jual kembali (resale rights)? Banyak yang mengira video-video semacam itu sulit didapat atau memerlukan biaya besar. Tapi, tahu gak sih kalau kamu bisa mendapatkan video-video menarik tersebut secara GRATIS di Canva? Iyaa, GRATIS. mungkin beberapa ada yang harus menggunakan Canva PRO, tapi ternyata banyak banget video Faceless di canva, tanpa harus kamu beli Video faceless sangat populer karena kemampuannya menciptakan suasana yang profesional dan menarik tanpa harus menampilkan model manusia. Ini sempurna untuk bisnis online, konten kreator, atau siapa saja yang ingin menjaga anonimitas sambil tetap menghadirkan visual yang menawan. Kuncinya ada pada keyword yang tepat saat mencari di Canva. Canva memiliki koleksi video stock yang sangat luas, dan dengan sedikit trik pencarian, Kamu bisa menemukan harta karun berupa video faceless yang siap ...

Emangnya anak autis harus diet?

Gambar
Kalau kata beberapa dokter anak yang nangani Fariz Jawabannya : enggak harus diet Pernah aku tanyakan ini, apa alasannya 1. Bukti Ilmiah yang Lemah dan Tidak Konsisten : Banyak penelitian diet GFCF anak autis berskala kecil, dan seringkali hasilnya hanya berdasarkan laporan subjektif dari orang tua. 2. Risiko Kekurangan Gizi (Malnutrisi) dan Stunting : Ya namanya diet kan pasti membatasi makan, padahal Fresh milk itu kandungan kalsiumnya bagus untuk anak. Kadang, produk turunan kayak keju, yoghurt, dsb juga kandungannya dibutuhkan untuk anak. Dokter lebih memilih untuk merekomendasikan energi, waktu, dan biaya keluarga difokuskan pada terapi yang sudah terbukti secara ilmiah membantu anak autis, seperti: Terapi Perilaku Terapan (ABA - Applied Behavior Analysis), Terapi Wicara, dan Terapi Okupasi. Ini adalah pertanyaan yang aku ajukan pada sekitar tahun 2021-2024, jika sekarang Dokter memiliki jawaban yang berbeda, ya enggak masalah juga, karena ilmu pengetahuan itu berkembang. Bukan...