Skincare-an? Emang Penting?
"Pelan-pelan dik, harus mulai dirawat".
Ucap guru yang biasa bimbing aku mengaji ketika aku dengan bangganya bilang kalau udah enggak pernah skin care an setelah punya anak, gendut enggak masalah yang penting sehat. Padahal enggak ada gendut yang sehat kayaknya hehe.
"Kalau dirawat, kita enak, yang memandang dirumah juga enak. Sekarang dibalik aja, kalau dirumah dandan yang cantik, kalau diluar ga usah dandan gapapa."
"Bayangin aja, suami diluar ketemu yang cantik, wangi, mas dirumah yang dilihat kumel."
"Tapi kan butuh budget mbak"
"Iya, kan pelan-pelan. Ada yang lebih berhak untuk melihat kita cantik dan wangi daripada yang diluar. Kalau anak, kita capek ngurus, masih bisa minta tolong orang lain. Kalau suami, hanya istri yang benar-benar bisa melayani."
***
"Mas aku mau coba skinkeran lagi boleh?"
"Boleh. Bertahap yaa"
Kaget sih dia bilang begitu. Kupikir dia akan bilang "gausaaaah" hehe. Tapi tahu aja dia skincare ga murah, mintanya bertahap. Tapi tetap selalu ada usaha memenuhi ❤️❤️
Soalnya dulu awal-awal nikah dia selalu bilang "gausah dandan, aku gasuka". Beli lipstik aja dia protes, pakai juga padahal yang warna soft gitu.
Sekarang aku beli lipstik baru dia enggak protes. Malah lebih ke-bodo amat mau pakai apa enggak. Alhamdulillah hehe.
Semacam menyadarkan aku juga kalau "istri cantik" itu juga kebutuhan yang harus dipenuhi suami untuk kebutuhan dia sendiri. Selain itu, aku juga jadi tahu kenapa para bapak harus turut serta dalam pengasuhan, karena anak bisa dititip, suami kan gabisa hehe.
Yuk rawat diri. Pelan-pelan.
Kalau jarang mandi, mulailah dengan mandi minimal sehari sekali. Karena kalau bau badan, bukan cuma dzalim ke diri sendiri, ke orang lain pun juga.
Komentar
Posting Komentar