Kok Kamu Enggak Bisa Normal???

 Kenapa sih, kamu gak bisa normaaal ?


Batinku ketika segala diagnosis dari dokter keluar.

Bisikan jahat itu selalu keluar ketika Fariz tantrum atau meltdown.

Rasanya pusing banget kepala kalau denger suara Fariz nangis, sampai kadang ikutan nangis. Bahkan ngerasa hampir gila. Tapi mencoba waras. Nah gimana dong?


Kemarin sempat kita lihat berita, orang tua yang membunuh anaknya karena berkebutuhan khusus, bukankah ini menyadarkan kita kalau tidak ada siapapun yang bisa melindungi anak kita kecuali Allah


Kita pun tidak bisa melindungi anak kita.

Lha iya, denger rengekan dikit, aku teriak. Nakal dikit, padahal ga bermaksud nakal, aku nyubit.

Padahal orang tua seharusnya menjadi tempat ternyaman anak.

Aku saja dengan jahatnya pernah berbisik kayak gitu ke Fariz. 


Apalagi kita tak tahu kapan kita mati. Sampai kapan bisa ngurus anak kita.


Masih selalu belajar untuk selalu menerima Fariz,

Karena gimana orang lain mau nerima ada anak spesial, kalau orang terdekatnya aja ga nerima ?


Seharian tetap aktivitas, harus nungguin terapi anak, pura-pura senyum, pura-pura kuat, padahal marah sama takdir Allah.

Ya, aku melalui fase itu dan ngerasa jahat banget sekarang. Aku marah sama Allah.

Tiap hari nangis. Tiap malem nangis.

Sok-sok an begadang nyari jurnal ttg autis yang berujung lelah, capek, dan malah ga maksimal ngurus Fariz.

Eh ujung ujungnya juga minta tolong nya sama Allah wkwk. Lucu yaa.

Marah sama Allah tapi akhirnya minta tolong juga hehe.


Pernah baca cerita dari ibu anak autis di luar negeri, sebelum punya anak, dia selalu pergi clubbing dan party. Setelah punya anak autis, dia hampir ga pernah pergi party, karena yaa anaknya gabisa ditinggal sama sekali. Dia cerita beberapa penyakit dalam tubuhnya mulai membaik setelah berhenti konsumsi alkohol dan memasak makanan yang boleh dikonsumsi anaknya. Masya Allah yaa.


Bisa jadi, memang itu cara Allah menunjukkan kasih sayangnya ke kita.


Siapa tahu Allah terlalu sayang sama aku, sampai pergi sama teman saja susah. Allah takut kita gosipin hal-hal yang ga penting.


Siapa tahu Allah terlalu sayang sama aku, sampai sekedar ngopi di cafe aja ga sempat, Allah takut badanku ga sehat karena konsumsi makanan manis terlalu banyak.


Siapa tahu Allah terlalu sayang sama aku, sampai nonton drama korea aja ga bisa, Allah takut kita menghabiskan waktu yang tidak perlu.


Siapa tahu kan?


Tulisan ini sebagai sarana menghibur diri kok.

Siapa tahu kan? hihi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Diet Rotasi Eliminasi: Langkah Awal Praktis untuk Nutrisi Anak Autis

Selamat Datang Kembali