Free Palestine

Sejak timeline ku dipenuhi tentang palestina, rasanya masalah hidup berasa gak ada apa apanya


Di palestina kayaknya ga mikir apapun.

Mereka hanya mikir syahid syahid syahid.

Bom bisa datang kapanpun, dimanapun.

Ga sempat buat mikirin dunia.


Aku yang dulu suka nge-like postingan mental health dsb, rasanya kok imannya lemah banget yaa.


Kayak misal, karena salah asuh ortu yang kurangnya ilmu aja, nyalahin ortu sampai segitunya. Sampai bilang ortu kita yang toxic, dan lain sebagainya.


Coba lihat aja anak-anak palestina, mereka ditinggal orangtua, ada yang sejak lahir, ada yang sejak bayi, atau masih usia anak-anak. Tapi, tetap tumbuh jadi anak hebat. Gak takut sama mati, tapi juga ga kepikiran buat bunuh diri.


Mereka hanya lakukan apapun yang Allah ridho.


Dulu waktu smp sma sebel banget kalau disuruh aksi palestina, panas2an dijalan raya, pikirnya cuma menghabiskan waktu yang ga penting.

Mikirnya kalau palestina merdeka, yaa dunia bakalan kiamat.


Sangat bersyukur Allah tidak mencabut nyawaku saat itu. Ga kebayang, aku dicatat dipihak mana kalau aku meninggal saat itu. Takut ya Allah, aku masih takut mati.

Ya Allah lihat anak-anak yang meninggal, seorang ibu yang janinnya terlempar langsung dari rahimnya, rasanya dunia emang udah beneran kiamat yaa.

Sampai kepikiran, gapapa deh besok kiamat, yang penting palestina merdeka.


Masih memantau apapun tentang palestina hingga hari ini.

Entah kenapa otomatis jadi kontrol diri

Lebih bisa nahan sabar, mau marah sm anak jg lebih bisa nahan (lebih bisa nahan lebih lama dari biasanya, meski akhirnya lebih sering jebol huhu).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kok Kamu Enggak Bisa Normal???

Memahami Diet Rotasi Eliminasi: Langkah Awal Praktis untuk Nutrisi Anak Autis

Selamat Datang Kembali