Telat bicara pada usia 2tahun, apa yang harus dilakukan?

Wajar sekali jika Bunda atau Ayah merasa khawatir saat anak usia 2 tahun bicaranya belum selancar teman-temannya. Kabar baiknya, usia ini adalah periode emas (golden period) untuk intervensi. Jadi, tindakan yang tepat sekarang bisa memberikan hasil yang sangat signifikan.

Melihat sekarang sudah larut malam, ada dua hal yang bisa kita pilah: apa yang bisa langsung dilakukan di rumah mulai besok, dan langkah penting apa yang harus segera diambil dalam minggu ini.

Normalnya Anak Usia 2 Tahun (24 bulan) Bisa Apa Aja Sih?

Sebelum panik, kita samakan dulu persepsinya. Ini beberapa patokan (milestones) bicara anak usia 2 tahun:

  • Kosakata: Sudah punya sekitar 50-100 kata atau lebih.

  • Menggabungkan Kata: Mulai bisa merangkai 2 kata menjadi frasa sederhana, seperti "mau mamam," "susu lagi," atau "mobil ayah."

  • Mengikuti Perintah: Paham dan bisa mengikuti perintah 2 langkah sederhana, contohnya "ambil bolanya, terus kasih ke bunda."

  • Menunjuk: Aktif menunjuk gambar di buku atau benda yang ia inginkan sambil menyebut namanya (atau berusaha menyebutnya).

Jika si kecil belum mencapai sebagian besar dari milestone di atas, maka ini saatnya kita bertindak.

Langkah 1: "Gas Pol" Stimulasi di Rumah (Mulai Besok Pagi!)

Sambil menunggu jadwal ke dokter, jangan pasif. Inilah yang bisa langsung Anda lakukan untuk menciptakan "hujan" stimulasi bagi si kecil:

  1. Jadilah "Penyiar Radio" Pribadinya: Ceritakan semua yang sedang Anda lakukan. "Bunda lagi potong wortel, warnanya oranye lho. Adek mau pegang?" Gunakan kalimat pendek, jelas, dan ekspresif.

  2. Kurangi Gadget, Tambah Tatap Muka: Ini wajib. Komunikasi dari gadget itu satu arah. Anak butuh melihat gerak bibir, ekspresi wajah, dan interaksi timbal balik. Kurangi drastis screen time, dan jika terpaksa, selalu dampingi (co-viewing). "Lihat, kucingnya lari! Kucingnya bilang meonggg..."

  3. Baca Buku Setiap Hari: Pilih buku dengan gambar besar dan warna-warni. Jangan hanya membaca teksnya. Tunjuk gambarnya, sebut namanya, dan tirukan suaranya. "Ini sapi, bunyinya 'moooo'." Biarkan anak yang membalik halaman.

  4. Validasi Semua Usahanya: Jika anak menunjuk botol sambil merengek "euh.. euh..", jangan langsung berikan. Respon dengan kalimat, "Oh, Adek mau minum? Ini botol minum Adek." Sebut nama bendanya dengan jelas sebelum memberikan.

  5. Bermain dan Bernyanyi: Nyanyikan lagu anak-anak yang ada gerakannya seperti "Kepala Pundak Lutut Kaki" atau "Topi Saya Bundar". Permainan sederhana seperti cilukba atau main mobil-mobilan sambil membuat suara "ngenggg... brumm..." itu sangat merangsang kemampuan bicaranya.

Langkah 2: Segera Jadwalkan Konsultasi Profesional (Wajib Dilakukan Minggu Ini!)

Stimulasi di rumah itu penting, tapi tidak bisa menggantikan pemeriksaan oleh ahli. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, jangan mendiagnosis sendiri.

  1. Tujuan Pertama: Dokter Spesialis Anak (DSA). Buat janji dengan DSA Anda. Ini adalah langkah paling krusial untuk:

    • Mengecek Pendengaran: Dokter akan memastikan tidak ada masalah pendengaran. Anak tidak bisa meniru suara yang tidak ia dengar dengan baik. Tes pendengaran seperti BERA atau OAE mungkin akan direkomendasikan.

    • Memeriksa Fisik: Dokter akan memeriksa area mulut dan organ bicara anak untuk menyingkirkan masalah fisik.

    • Skrining Perkembangan: Dokter akan melakukan skrining awal untuk melihat apakah keterlambatan ini hanya pada aspek bicara atau juga pada aspek perkembangan lain.

    • Memberi Rujukan: Ini yang terpenting. Jika dirasa perlu, DSA akan memberikan surat rujukan ke ahli yang lebih spesifik.

  2. Siap-siap untuk Rujukan (Jika Diperlukan): Berdasarkan hasil pemeriksaan DSA, Anda mungkin akan dirujuk ke:

    • Dokter Tumbuh Kembang (Sp.A(K)): Untuk evaluasi yang lebih mendalam jika ada dugaan gangguan perkembangan yang lebih kompleks.

    • Terapis Wicara: Untuk asesmen kemampuan bicara dan bahasa, serta memulai program terapi jika memang dibutuhkan.

    • Psikolog Anak: Untuk melihat aspek kognitif, perilaku, dan interaksi sosial anak secara keseluruhan.

Jangan panik, tapi jangan juga menunda. Lakukan stimulasi intensif di rumah sambil segera membawa si kecil ke dokter spesialis anak. Tindakan Anda hari ini adalah investasi terbaik untuk masa depannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kok Kamu Enggak Bisa Normal???

Memahami Diet Rotasi Eliminasi: Langkah Awal Praktis untuk Nutrisi Anak Autis

Selamat Datang Kembali