Byeee wadah kesayangan, Tupp*rwar*
Beberapa waktu lalu, ada berita yang lumayan bikin heboh dunia per-emak-an dan per-dapur-an se-Indonesia. Siapa lagi kalau bukan soal pabrik Tupp*rwar* yang resmi tutup di sini. Tupperware dan beberapa anak usahanya menyatakan bangkrut dengan melayangkan Chapter 11 yakni permohonan perlindungan kebangkrutan pada Selasa, 16 September 2024. Langkah ini diambil setelah berkurangnya permintaan produk-produk Tupperware oleh pasar dan kerugian finansial yang membengkak.
Jujur, pas pertama kali dengar, ada rasa campur aduk. Sedikit kaget, sedikit sedih, dan banyak banget nostalgia yang tiba-tiba muncul ke permukaan.
Ingat kan gimana "sakral"-nya Tupperware di rumah? Wadah punya ibu yang kalau hilang bisa bikin seisi rumah interogasi. Botol minum andalan yang rasanya lebih adem kalau diisi air es. Momen di mana kita nyebut semua kotak bekal plastik dengan nama "Tupperware", padahal mereknya entah apa. 😂
Brand itu bukan cuma sekadar plastik, tapi udah jadi bagian dari kenangan aku tumbuh dewasa. Sendoknya ilang aja berasa berlian yang ilang
Dulu, aku pernah ada di fase "PALUGADA" (apa lu mau, gua ada). Lagi semangat-semangatnya cari tambahan pemasukan. Nah, di saat itulah aku kenalan dan jadi member dari dua brand besar: si legendaris Tupperware dan satu lagi namanya Moorlife. Waktu itu, niatku cuma satu: mana yang laku, ya itu yang aku jual. Keduanya sama-sama bagus, kualitasnya berani diadu, jadi aku jalanin aja dua-duanya.
Seiring waktu, kesibukan lain datang, dan aktivitas jualan itu pelan-pelan aku tinggalin.
Sampai akhirnya... beberapa bulan terakhir ini.
Aku ngerasa capek banget. Capek "zonk".
Kamu pasti relate, kan? Tergoda sama harga botol minum atau kotak makan murah di e-commerce. Fotonya cakep, harganya miring, langsung check out. Pas barangnya datang... ya ampun. Baru dipakai seminggu tutupnya udah dol. Dicuci beberapa kali, plastiknya udah kusam dan bau aneh. Belum lagi ada gantungan yang copotlah, sedotan yang gampang jamuran, dsb
Ujung-ujungnya? Buang-buang duit. Beli barang murah yang umurnya pendek, lalu beli lagi, beli lagi. Kalau dihitung-hitung, totalnya malah jadi lebih mahal.
Di tengah kegalauan itulah, berita Tupperware tutup muncul. Keingetlah sama Moorlife. Mungkin banyak dari kita yang capek sama drama perwadahan yang bocor dan gampang rusak.
Maka, di sinilah aku sekarang. Memutuskan untuk membuka kembali "toko" Moorlife-ku yang dulu sempat tertidur. Bukan lagi dengan semangat "PALUGADA", tapi dengan niat tulus mau berbagi solusi. Solusi buat diriku sendiri, dan mungkin juga buat teman-teman yang merasakan hal yang sama.
Buatku, ini bukan sekadar pamitnya sebuah brand legendaris. Ini adalah tanda untuk memulai sesuatu yang baru, dengan keyakinan pada kualitas dan nilai yang sesungguhnya.
Jadi, buat teman-teman yang mungkin lagi di persimpangan jalan yang sama—antara rindu kualitas masa lalu dan bingung dengan pilihan masa kini—kalau mau ngobrol-ngobrol atau sekadar kepo soal Moorlife, bisa hubungi aku ya. Kalau yang mau ikutan grup telegram yang sering ada info promo produk moorlife bisa gabung juga. Bisa dilihat-lihat disini ya, ada katalog, info produk yang lagi promo, dan chat WA. Oh iya, di grup telegram biasanya aku bagikan barang stok yang dijual murah lho
Komentar
Posting Komentar